xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Manajemen Keuangan Pribadi


Pendahuluan 
    Manajemen keuangan pribadi sangatlah penting dalam mendukung terwujudnya tujuan-tujuan individu. Dengan melakukan pengelolaan terhadap keuangan pribadi, maka tiap individu tahu akan tujuan yang ingin dicapai, dan memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mengoptimalkan pengelolaan keuangan pribadi, maka individu secara bertanggung jawab mampu merencanakan dan mewujudkan masa depannya.
    Sikap konsumtif yang tinggi akhir-akhir ini dikalangan mahasiswa dan generasi muda lainnya, menyebabkan pengelolaan keuangan menjadi sesuatu yang tidak mudah. Selain dari sikap tersebut, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa generasi muda banyak yang belum memiliki pengetahuan akan pengelolaan keuangan. Jika generasi muda belum memiliki pengetahuan akan mengelola keuangan pribadi, maka mereka tidak dapat merencanakan dan mengendalikan penggunaan uang untuk pencapain tujuan individu mereka. 
     Kebanyakan pengelolaan keuangan dilakukan ketika generasi muda mulai bekerja dan/atau berkeluarga, padahal pengelolaan keuangan harus sudah dapat dilakukan pada saat mereka sedang berkuliah. Walaupun sumber keuangan masih berasal dari orang tua, donatur atau pemberi beasiswa, namun jika dikelola dengan baik dan optimal, maka jumlah nominal uang yang diterima tiap bulan dapat juga dimanfaatkan untuk investasi masa depan. Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk membantu generasi muda mencoba mengetahui dan memahami manajemen keuangan pribadi dan melaksanakannya. Apa Itu Manajemen Keuangan Pribadi ? Menurut Giltman (2002), manajemen keuangan pribadi merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan dari unit individu. Dengan demikian, manajemen keuangan pribadi mencakup dua unsur yakni pengetahuan akan keuangan dan seni dalam mengelola. Mengapa seni dalam mengelola itu menjadi sesuatu yang juga penting? Karena kegiatan mengelola (pengelolaan) membutuhkan kedisiplinan dan menentukan prioritas yang berasal dari pengontrolan diri. Pengontrolan diri akan membantu anda untuk tetap bertahan pada prinsip manajemen, yakni efesiensi dan efektifitas. Efesiensi, yakni menggunakan sumber-sumber dana secara optimal untuk pencapaian tujuan manajemen keuangan pribadi. Sedangkan efektifitas merujuk pada manajemen keuangan pribadi menuju pada tujuan yang tepat. 

Pengontrolan Diri Dalam Manajemen Keuangan Pribadi
     Pengaruh pengontrolan diri dalam manajemen keuangan pribadi sangatlah penting. Dengan melakukan kontrol diri, maka pribadi akan memiliki sikap bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan. Yang dimaksudkan dengan kotrol diri, yakni keseluruan kemampuan diri untuk mengendalikan diri pribadinya. Ada 4 bidang kontrol diri, yakni :
  1. Kognitif. Disini tampak, bahwa seseorang dalam membuat keputusan keuangan harus memikirkan berbagai manfaat yang diperoleh. Ia harus memanfaatkan pengetahuan keuangannya untuk menganalisa manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh dari tindakan yang diambil.
  2. Impuls/ dorongan. Seseorang harus mampu mengontrol berbagai impuls (dorongan) yang datang dari luar diri maupun dari dalam diri, yang bertendensi menyebabkan penyimpangan dalam membuat keputusan keuangan.
  3. Emosi. Seseorang harus mampu mengendalikan kecerdasan emosionalnya untuk membantu ketika membuat keputusan keuangan. Kelemahan-kelemahan emosi seperti mood, keinginan yang tinggi, ketamakan dan lainnya akan menyebabkan seseorang tidak terarah dalam membuat keputusan keuangan.
  4. Kinerja. Seseorang harus mampu mengkaji ulang pemasukan dan pengeluarannya, sehingga sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah dibuat. 

Mengelola Keuangan Pribadi
     Selanjutnya akan dibahas bagaimana mengelola keuangan pribadi dari empat ranah menurut Warsono (2010). Empat ranah tersebut meliputi :
  1. Penggunaan dana. Dari mana pun sumber dana yang dimiliki, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara mengalokasikan dana (penggunaan dana) tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara tepat. Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan presentase sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda pada tujuan pribadi. 70% ini haruslah tepat dan tidak berlebihan. 20% yang ditabung berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan dimasa mendatang. Memang sangat kecil presentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. 10% tersebut tidaklah langsung diinvestasikan jika anda memiliki rencana bisnis yang besar, namun dapat ditabung dulu sebagai tabungan modal investasi. Perlu diingat, bahwa untuk berinvestasi dibutuhkan perencanaan yang matang. 
  2. Penentuan sumber dana. Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana. Sumber-sumber dana dapat berasal dari orang tua, donatur maupun beasiswa. Selain itu seseorang juga dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola. 
  3. Manajemen resiko. Selanjutnya seseorang juga haruslah memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak tertuga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi. 
  4. Perencanaan masa depan. Masa depan merupakan hal yang akan dituju oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan suatu rencana yang matang dalam keuangan dalam menyongsong saat tersebut. Dengan merencanakan masa depan, maka anda juga menganalisa kebutuhan-kebutuhan dimasa depan, sehingga anda dapat menyiapkan investasi dari saat ini.
Selain empat ranah diatas, Senduk (2004) mengatakan bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang : 
  1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif . Tentukan harta produktif yang yang ingin anda miliki. Harta produktif ini merupakan harta yang dapat menekan pengeluaran besar anda dalam kebutuhan sehari-hari. Seperti, jika anda mahasiswa maka memiliki komputer dan printer dapat mengurangi pengeluaran print dirental, dan lainnya. Harta produktif ini harus anda upayakan untuk miliki dengan cara membeli pada saat anda mendapatkan uang. Prioritaskan harta-harta produktif yang benar-benar mendukung aktivitas anda. 
  2. Mengatur pengeluaran anda. Atur pengeluaran anda dan jangan sampai anda mengalami defisit. Usahakan dalam pengaturan pengeluaran anda, sudah dipastikan pos-pos pengeluaran tetap sudah terakomodir. Pelajari dan biasakanlah diri anda untuk mengeluarkan uang secara bijak dan tidak boros. 
  3. Berhati-hati dengan hutang. Anda harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhutang, dan kapan saat yang tidak tepat tidak untuk berhutang. Banyak perusahaan dapat memanfaatkan hutang di bank sebagai modal usaha. Pada manajemen keuangan pribadi, jika anda mengalami defisit dan memaksa anda untuk berhutang, maka usahakanlah hutang tersebut tidak terlalu besar, dan mengganggu keuangan anda secara keseluruhan pada saat pengembalian hutang tersebut. 
  4. Sisihkan untuk masa depan. Rencanakan masa depan anda secara sistematis. Karena dengan merencanakannya, anda dapat menyisihkan pemasukan anda sebagian untuk diinvestasikan bagi masa depan. Dengan membantu melakukan investasi masa depan dalam pengelolaan keuangan, maka anda mengurangi resiko untuk bergerak jauh dari masa depan yang anda inginkan. 
  5. Memiliki proteksi. Milikilah asuransi untuk melindungi anda dari berbagai bentuk resiko yang kemungkinan dapat terjadi. Jika anda belum memiliki penghasilan yang tetap, maka anda dapat membuka rekening tabungan dan menyisihkan uang anda sedikit dari pemasukan untuk ditabung sebagai anggaran proteksi pada resiko yang tidak anda harapkan. 

Langkah-Langkah Mengelola Keuangan Pribadi Secara Praktis
     Dengan melihat ranah di atas, maka langkah-langkah praktis yang dapat digunakan dalam mengelola keuangan pribadi adalah sebagai berikut : 
1. Ketahui dan temukan sumber pemasukan.
Anda perlu menginventarisir segala sumber dana yang menjadi pemasukan anda. Sumber-sumber dana ini ada yang bersifat sumber dana tetap seperti kiriman orang tua, gaji, beasiswa, dan lainnya. Ada juga yang bersifat sumber dana tambahan misalnya, penghargaan (hadiah) lomba, upah menulis, upah proyek penelititian waktu tertentu dan lainnya. Dengan mengetahui sumber-sumber dana tetap dan sumber-sumber dana tambahan, anda akan mengetahui secara keseluruan sumber pemasukan anda untuk dikelola. 
Penciptaan sumber-sumber dana tambahan sangat membantu pemasukan sumber dana tetap anda, karena dengan adanya sumber dana tambahan maka anda telah mengoptimalkan pemasukan untuk pencapaian tujuan pengelolaan keuangan secara efektif.

2. Analisis pengeluaran anda. 
Setelah mengetahui pemasukan anda, inventarisirlah pengeluaran anda.
  • Mulailah dengan membagi presentase pengeluaran anda berdasarkan tujuan. Misalnya 70% untuk biaya sehari-hari (selama 1 bulan), 20% untuk ditabung, 10% untuk investasi (mungkin juga untuk biaya rekreasi dan atau amal) 
  • Selanjutnya kelola 70% biaya sehari-hari. Mulailah dengan inventarisir secara detail biaya pengeluaran bulanan anda, seperti uang sewa, uang listrik & air, kos, biaya membeli kebutuhan bulanan (sabun, sikat gigi, air galon dan lainnya). Setelah menginventarisir, sisihkan biaya tersebut atau segeralah gunakan pengeluaran untuk kebutuhan tetap bulanan anda tersebut. 
  • Selanjutnya dana sisa dari 70% yang telah digunakan untuk membiayai kebutuhan tetap bulanan, manfaatkan secara efesien untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, fotokopi materi kuliah, snack dan lainnya. Gunakan biaya ini dengan bijak dan jika ada aktivitas lain yang bisa mengurangi pengeluaran biaya ini, maka jangan tergesa-gesa untuk mengalihkan biaya, tapi pikirkanlah skala prioritasnya. 
  • Setelah anda menginventarisir pemasukan dan menganalisis biaya pengeluaran, maka rencanakanlah dan manage keuangan pribadi anda. Jangan sampai pengeluaran melebihi pemasukan, tapi kelolalah segala sumber dana yang masuk secara efesien. 
  • Pada saat menjalankan rencana manajemen keuangan pribadi selama satu bulan, dan ada pemasukan dari sumber dana tambahan lain (diluar yang sudah diinventarisir), maka simpanlah untuk dimasukan kedalam perencanaan pemasukan keuangan untuk bulan berikutnya. Hal ini penting, supaya manajemen keuangan pribadi anda tidak terganggu dengan pemasukan-pemasukan yang tidak terkontrol sebelumnya. 
  • Jika pada saat akhir bulan ada surplus dari pengelolaan keuangan pribadi anda, maka gunakanlah surplus itu sebagai pemasukan untuk bulan berikutnya.
Manajemen Keuangan Pribadi Harian


     Dalam mengelola keuangan pribadi harian, maka pertama kali yang dilakukan adalah inventarisir kebutuhan pengeluaran pokok harian anda, dan tambahkan kebutuhan tidak terduga sebagai antisipasi pengeluaran keuangan penting tapi diluar rencana anda. Setelah menginventarisir kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka taruhlah biaya yang dikeluarkan untuk tiap kebutuhan per hari. Setelah semua hari telah diketahui biaya pengeluarannya, maka jumlahkan keseluruhan pengeluran anda. Pada akhirnya lakukanlah pengeluaran biaya sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan, dan hindari pengeluaran biaya diluar itu.

Kebiasaan Buruk Yang Harus Dihindari
    Melakukan manajemen keuangan pribadi seharusnya sudah menjamin segala sesuatu berjalan sesuai rencana keuangan, namun seringkali ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang mengganggu pada saat pengelolaan keuangan. Kebiasaan buruk itu adalah : 
  • Selalu melakukan pengeluaran diluar rencana, karena sikap konsumtif dan tidak tahan dengan pengaruh atau ajakan dari luar. 
  • Selalu menggunakan prinsip “tambal sulam”. Menggunakan biaya pengeluaran hari besok untuk hari ini, sehingga tidak konsisten dengan rencana keuangan pribadi yangn dibuat. 
  • Jika ada pemasukan diluar rencana, seringkali pemasukan tersebut langsung dihabiskan. 
  • Seringkali jika mendapatkan dana dari pemasukan tetap (seperti gaji dan atau uang kiriman) 10% langsung dipakai untuk mentraktir teman atau melakukan aktivitas senang-senang. 
  • Menggunakan tabungan atau dana investasi untuk pengeluaran tidak terduga yang tidak penting. 
  • Berhutang untuk hal-hal yang bukan menjadi kebutuhan, sehingga pada bulan berikutnya kebutuhan (ditambah hutang) menjadi besar. 

Penutup 
Dengan memahami dan melaksanakan manajemen keuangan pribadi, maka anda telah mengetahui tujuan tertinggi anda dan bagaimana mencapainya. Pengelolaan keuangan pribadi membantu anda untuk menjalani aktivitas anda secara terencana secara finansial. Jika anda mampu memastikan keuangan pribadi anda mendukung capaian cita-cita tertinggi anda, maka anda memastikan mimpi anda dalam genggaman tangan anda.


Daftar Pustaka :
  • L. Giltman. 2004. “Princile of finance”. (11th ed) 2002. Prectice Hall : New Jersey
  • Warsono. 2010. “Prinsip-Prinsip dan Praktik keuangan Pribadi”. Journal of Science, volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2010
  • S. Senduk. 2004, “Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya; Lima Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya”, Elex Media Komputindo : Jakarta

* Dibawakan Ricky Arnold Nggili, pada pelatihan PDSPK level 1 GMKI Cabang Salatiga. Tanggal 18 Agustus 2012 di Menonite Training Center.

12 komentar

12 komentar

  • byune
    byune
    26 Januari 2023 pukul 15.41
    Reply
  • Dani Wahyu
    Dani Wahyu
    23 Maret 2020 pukul 17.01

    Thanks infonya. Oiya ngomongin finansial, ternyata ada loh langkah cerdas untuk menstabilkan kondisi keuangan saat awal bulan alias pas baru gajian. Mau tau caranya? Cek di sini ya: Cara stabilkan keuangan awal bulan

    Reply
  • Dani Wahyu
    Dani Wahyu
    30 Januari 2020 pukul 15.22
    Thanks infonya. Pada prinsipnya, tiap orang punya cara masing-masing dalam mengatur keuangannya. Ada yang tipe jor-joran di awal bulan, jor-joran di akhir bulan, bahkan ada yang jor-joran tiap hari. Hayo, kamu tipe yang mana? Jawab dalam hati aja ya! Apapun jawaban kamu, penting untuk tetap mengetahui cara mengelola keuangan yang baik dan benar lewat artikel yang saya temuin ini: Cara mudah atur keuangan bulanan
    Reply
  • Dani Wahyu
    Dani Wahyu
    30 Januari 2020 pukul 15.11
    Thanks infonya. Tiap orang emang punya cara masing-masing dalam mengatur keuangannya. Ada yang tipe jor-joran di awal bulan, jor-joran di akhir bulan, bahkan ada yang jor-joran tiap hari. Hayo, kamu tipe yang mana? Jawab dalam hati aja ya! Apapun jawaban kamu, penting untuk tetap mengetahui cara mengelola keuangan yang baik dan benar lewat artikel yang saya temuin ini: Cara mudah atur keuangan bulanan
    Reply
  • Dani Wahyu
    Dani Wahyu
    9 Januari 2020 pukul 11.17
    Thanks infonya. Oiya ngomongin keuangan, tau ga sih temen-temen kalo ternyata tuh ada beberapa tanda kalo keuangan kita itu sedang tidak baik dan harus segera dibenahi. Mau tau apa aja tandanya? Yuk cek di sini: Tanda keuangan tidak sehat
    Reply
  • Dani Wahyu
    Dani Wahyu
    9 Januari 2020 pukul 10.53
    Thanks infonya. Oiya ngomongin keuangan, tau ga sih temen-temen kalo ternyata tuh ada beberapa tanda kalo keuangan kita itu sedang tidak baik dan harus segera dibenahi. Mau tau apa aja tandanya? Yuk cek di sini: Tanda keuangan tidak sehat
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    14 Maret 2019 pukul 14.39
    Semoga dengan membaca artikel Agan akan banyak pribadi-pribadi yang termotivasi dan memiliki semangat tinggi dalam mengejar mimpinya... :) Amin. Nice post Gan :)
    Pun bila patah semangat apalagi dalam hal keuangan, wajib cek ini nih...
    tips stabilkan keuangan
    Reply
  • dikares
    dikares
    12 Maret 2019 pukul 13.38
    Setuju dengan artikel diatas, bagus!
    Pengembangan diri adalah investasi yang terbaik untuk kita..
    Tapi seharusnya diimbangi dengan pengembangan juga sih, semisal dalam hal keuangan.
    Karena sekarang udah banyak banget investasi keuangan yang gampang plus dengan modal sedikit dan untung banyak. boleh simak artikel ini.
    p2p lending sebagai pilihan investasi
    Reply
  • Dikaresta
    Dikaresta
    15 November 2018 pukul 09.43
    Artikel yang sangat membantu. thank you banget loh sharing ini artikel.
    Perkembanga dunia finansial sekarang lewat teknologi, biar pada melek coba pelajari yang namanya fintech (financial technology) seperti yang ada di artikel ini ni :
    prospek peer to peer lending
    Reply
  • Unknown
    Unknown
    9 November 2018 pukul 08.57
    Terimakasih infonya

    Jangan lupa mampir Software Manajamen Keuangan
    Reply
  • kipli
    kipli
    16 April 2013 pukul 00.27
    mantab masbro
    Reply
  • Rohmad
    Rohmad
    25 September 2012 pukul 08.36
    bagus juga nih, untuk tambah ilmu sambil merubah perilaku
    Reply